Halaman

Senin, 26 Maret 2012

Satuan acara penyuluhan pijat bayi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Bayi
Sub Topik : Pijat bayi
Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi berumur 0 sampai 12 bulan.
Hari/Tanggal : Senin, 21 November 2011
Waktu : 30 menit
Penyaji : Nurlaela Kurnia Rahayu
Jumlah : 10 orang
Tujuan Umum :       Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pijat bayi, klien dapat memahami dan mengerti manfaat dari pijat bayi dan dapat melakukan tekhnik pijat bayi secara baik dan benar.
Tujuan Khusus :
Pada akhir pertemuan, peserta dapat :
1.    Menjelaskan pengertian pijat pada bayi.
2.    Menjelaskan cara pemijatan pada bayi dengan benar.
Media dan Alat
1. Flip Chart
2. Leaflet
3. Manekin bayi
4. Baby oil
 

Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

Kegiatan
No.
Materi
Kegiatan
1
Pembukaan (5 menit)
1.    Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam.
2.    Menjelaskan tujuan umum dan khusus pertemuan kali ini.
3.    Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikannya dengan peserta pada pertemuan kali ini.
4.    Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini.
2
Proses (15 menit)
Isi materi penyuluhan :
a)     Menjelaskan dan menguraikan materi tentang :
• Gambaran umum pijat bayi
• Manfaat pijat bayi
b)  Demonstrasi tekhnik pijat bayi yang baik dan benar
c) Memberikan kesempatan kepada klien untuk langsung mempraktikan tekhnik pijat bayi yang baik dan benar.
3
Evaluasi (8 menit)
a)     Memberikan kesempatan kepada klien yang disuluh untuk bertanya
b)     Menjawab pertanyaan klien yang disuluh yang berkaitan dengan materi yang belum jelas.
4
Penutupan (2 menit)
a)    Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
b)    Penyuluh mengucapkan terima kasih atas segala perhatian peserta.
c)    Penyluh mengucapkan salam penutup.


LAMPIRAN MATERI

I. PENDAHULUAN
PERAWATAN BAYI
Dewasa ini, para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat. Terapi sentuh terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntukngkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar hormon stres (cathecolamine) air seni, dan pemeriksaan EEG.
Walaupun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hasil-hasil penelitian terhadap terapi sentuh/pijatan, penemuan yang telah dihasilkan sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukannya pijat bayi secara rutin guna mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan telah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur kita. Tak ada tehnik atau cara pijat yang baku, setiap individu dapat melakukan sesuai tehnik, cara, dan keinginannya yang khusus dan tersendiri. Namun sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi umumnya bayi lebih menerima apabila di pijat pada daerah kaki.
Dengan demikian, akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan di pijat sebelum bagian lain dari disentuh. karenanya, urutan pemijatan bayi dimulai dari bagian kaki, perut, dada,tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung. Susunan/urutan bagian tubuh yang akan dipijat juga dapat disesuaikan secara individual, sesuai kesukaan bayi. Pijat bayi menjadi sangat berarti dan bermanfaat apabila dilakukan oleh ibu atau ayah, disertai dengan penyaluran kasih sayang pada bayinya.


II. MATERI PENYULUHAN
PIJAT BAYI
a.    Pengrtian Pijat bayi
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer.
Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabadabad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu melalui jalan lahir ibu.
Bayi baru lahir sangat membutuhkan kehangatan dan sentuhan dari orang terdekatnya, terutama sentuhan tangan sang ibu. Pijat bayi merupakan salah satu cara bagi seorang ibu untuk mengekspresikan rasa cinta nya pada sang buah hati. Jasa perawatan bayi, termasuk pemijatan yang diyakini banyak orang mampu membantu menenangkan anak.
Pijat pada bayi bisa memperlancar aliran darah sehingga membuat bayi lebih santai. Pijat bayi pada dasarnya sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan otot dan saraf tubuh. Senam dan pijat membuat tubuh bayi rileks sehingga tidurnya jadi nyenyak dan menyusunya juga banyak. Selain itu, pertumbuhannya pun bisa lebih pesat. Pemijatan akan memengaruhi perkembangan otot dan saraf bayi dan bisa dilakukan setelah usianya satu bulan.





b.    Manfaat Pijat Bayi
Fungsi dari memijat bayi apabila dilakukan secara tepat :
1 Memacu sistem  sirkulasi, denyut jantung, pernapasan, dan kekebalan bayi.
2. Bayi lebih tenang dalam menghadapi stress.
3. Membantu perkembangan fisik bayi.
4. Memperlancar ASI.
5. Mempererat ikatan emosi antara orang tua dan bayinya.
6. Membantu memahami bahasa non verbal bayi.
7. Menimbulkan rasa percaya diri dalam mengasuh anak.
8. Meningkatkan komunikasi orang tua dengan bayi.
9. Meredakan stress orang tua.
10. Suasana jadi menyenangkan.

c. Manfaat Pijat Bayi untuk orang tua:
1. Meningkatkan Asi. Pijatan membuat bayi cepat merasa lapar karena penyerapan makanan lebih baik. Akibatnya bayi lebih sering menyusu. Semakin sering diminta, ASI yang diproduksi semakin banyak.
2. Memahami isyarat bayi. Bayi memiliki bahaya isyarat untuk menunjukkan keinginannya, misalnya melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan rutin 2 kali sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi melalui isyarat yang diberikan.
3. Meningkatkan percaya diri. Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini mampu menguasai keadaan dan membantu orang tua lebih percaya diri untuk merawat si kecil.
4. Memahami kebutuhan si kecil. Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat gelisah.
d. Waktu yang Tepat
Usia yang paling baik untuk memperkenalkan pijatan adalah pada saat bayi berusia 0 sampai 12 bulan. Sedangkan waktu yang paling baik untuk memijat adalah pagi hari sehingga pada malam harinya si kecil dapat tertidur dengan lelap.

e. Persiapan
1. Pilihlah waktu yang tepat dimana anak sedang dalam keadaan tenang. Setengah jam setelah bayi anda makan merupakan waktu yang disarankan.
2. Pastikan suhu ruangan cukup hangat. Buka seluruh pakaian bayi anda, tutupi tubuhnya dengan selimut jika cuaca agak dingin atau lembab.
3. Baringkan bayi anda dipermukaan yang lembut sehingga mereka akan merasa nyaman
4. Lebih bagus lagi jika anda menggunakan cream khusus bayi atau baby oil agar pijatan anda terasa lebih nyaman untuk bayi anda.
5. Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara.



f. Hal-Hal yang perlu di perhatikan :
• Hindari memijat bayi sesaat setelah ia selesai minum atau makan.
• Hindari memijatnya saat sedang mengantuk atau waktu ia tidur.
• Hindari memijat anak saat ia demam atau tidak enak badan.
  • Hindari paksaan. Kalau si kecil sedang tidak “mood” dipijat, ya jangan paksa. Bisa- bisa ia berontak dan hasilnya malah keseleo.

g. Teknik Pijat Bayi
1. Ekstermitas Bawah
a) Kaki
Perahan cara India
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha seperti memukul softball, kemudian gerakkan tangan ke pergelangan kaki secara bergantian, seperti memerah susu.
Atau,
Dengan arah yang sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan, dimulai dari pangkal paha dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar kedua kaki bayi secara lembut.
b) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju ke jari.
c) Punggung kaki
Dengan kedua ibujari, buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari.
d) Jari
Pijatlah jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar menjaui telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.
e) Pangkal paha
Gerakan menggulung. Pegang pangkal paha dengan kedua tangan Anda, kemudian buatlah gerakan menggulungdari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
Gerakan akhir
Setelah gerakan a sampai e dilakukan pada kaki kanan dan kiri dapat dilakukan gerakan akhir berikut.
Rapatkan kedua kaki bayi, lalu letakkan kedua tangan Anda secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah.
2. Perut
Catatan :
Untuk pemijatan di bagian perut hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
Mengayuh pedal sepeda
Lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian denga tangan kanan dan kiri.
Gerakan I love you
“I”
Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan seolah membentuk huruf “I”.
“LOVE”
Bentuklah huruf “L” terbalik, dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi ke kiri atas kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
“YOU”
Bentuklah huruf “U” terbalik, dimulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
3. Dada
Buku tua
Dengan kedua telapak tangan buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah sedang meratakan kertas pada buku tua.
4. Ektermitas Atas
a) Tangan
Perahan cara India
Perahan cara India bermanfaat untuk relaksasi otot dan arahnya menjauhi tubuh.
Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak, seperti memegang pemukul softball.
Gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergntian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
Gerakan akhir
Rapatkan kedua lengan bayi pada badannya, usap dengan lembut kedua lengan bayi dengan kedua tangan Anda secara bersamaan mulai dari pundak sampai ke pergelangan tangan.


5. Muka
a) Membasuh muka
Tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan Anda dengan lembut sambil berbicara pada bayi secara halus.
Gerakkan kedua tangan Anda ke samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka.
b) Dahi : meyetrika dahi
Letakkan jari-jari kedua tangan Anda pada pertengahan dahi.
Tekan jari-jari Anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi ke arah samping kanan dan kiri seolah menyeterika dahi.
Setelah itu, gerakkan ke bawah ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di pelipis kemudian gerakkan ke arah dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
c) Alis : menyetrika alis
Letakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis mata. Lalu pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah ke samping seperti menyeterika alis.
d) Hidung : senyum pertama
Letakkan kedua ibu jari Anda di antara kedua alis.
Tekankanlah ibu jari Anda dari pergelangan kedua alis turun melaui tepi hidung ke arah pipi kemudian gerakkan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
e) Rahang atas : senyum kedua
Letakkan kedua ibu jari Anda pada pergelangan rahang atas atau di atas mulut di bawah sekat hidung.
Gerakkan kedua ibu jari Anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
f) Dagu/rahang bawah : senyum ketiga
Letakkan kedua ibu jari Anda di tengah dagu.
Tekankan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
g) Belakang telinga
Dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan Anda dari belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu.
Atau,
Dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan Anda dari belakang telinga membentuk lingkaran-lingkaran kecil ke seluruh kepala.
6. Punggung
a) Gerakan maju mundur : kuda goyang
Tengkurapkan bayi melintang di depan Anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan Anda.
Pijatlah dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi.
b) Gerakan menyetrika
Lakukan usapan dengan telapak tangan kanan Anda, menyerupai gerakan menyetrika, dimulai dari pundak ke bawah sampai ke pantat.
c) Gerakan melicinkan kertas
Tengkurapkan bayi Anda dengan kaki mengarah pada Anda.
Letakkan kedua telapak tangan Anda pada pantat bayi, kemudian usaplah kedua sisi tulang belakang dengan lembut mulai dari pantata ke atas sampai bahu seolah Anda sedang melicinkan kertas yang panjang.
d) Gerakan melingkar
Buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan jari-jari kedua tangan Anda, mulai dari batas leher atas turun ke bawah sampai batas leher bawah, kemudian ke samping menyusuri bahu kanan dan kiri.
Setelah itu, lanjutkan dengan gerakan dari batas leher bawah turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
e) Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan Anda pada punggung bayi, kemudian buat gerakan seperti menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi










Evaluasi
1. Apa manfaat dari pijat bayi ?
Jawab : 1 Memacu sistem  sirkulasi, denyut jantung, pernapasan, dan kekebalan bayi.
2. Bayi lebih tenang dalam menghadapi stress.
3. Membantu perkembangan fisik bayi.
4. Memperlancar ASI.
5. Mempererat ikatan emosi antara orang tua dan bayinya.
6. Membantu memahami bahasa non verbal bayi.
7. Menimbulkan rasa percaya diri dalam mengasuh anak.
8. Meningkatkan komunikasi orang tua dengan bayi.
9. Meredakan stress orang tua.
10. Suasana jadi menyenangkan.
2. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk pijat bayi ?
Jawab : Baby oil
3. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan pijat bayi ?
Jawab : • Hindari memijat bayi sesaat setelah ia selesai minum atau makan.
• Hindari memijatnya saat sedang mengantuk atau waktu ia tidur.
• Hindari memijat anak saat ia demam atau tidak enak badan.
 • Hindari paksaan. Kalau si kecil sedang tidak “mood” dipijat, ya jangan paksa. Bisa- bisa ia berontak dan hasilnya malah keseleo.

4. Kapan waktu yang paling baik untuk melakukan pemijatan bayi ?
Jawab : waktu yang paling baik untuk memijat adalah pagi hari sehingga pada malam harinya si kecil dapat tertidur dengan lelap.



Motto
“Disentuh, dirawat, dipijat adalah makanan yang baik untuk bayi, Makanan yang sama pentingnya seperti vitamin dan mineral.”


DAFTAR PUSTAKA
http://cara-pijat-bayi.blogspot.com/search/label/Tentang%20Pijat

Materi Caput Succedaneum

BAB II
PEMBAHASAN
  1.  Pengertian
Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5 hari. (Sarwono, 2002).
Kejadian Caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan dengan tindakan vakum ekstraksi. (Saifuddin, 2001).
Caput succedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang dilaporkan. (Sarwono, 2002).
Caput succedaneum adalah benjolan yang membulat disebabkan kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang akan menghilang dalam waktu satu dua hari.

2. Penyebab
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vaccum ektrasi.

3. Faktor predisposisi :
Faktor predisposisi terjadinya Caput succedaneum antara lain:
1.    Makrosomia
2.    disproporsi sefalopelvik
3.    Distosia
4.     persalinan lama
5.    persalinan yang diakhiri dengan alat (ekstraksi vakum dan forceps)
6.    kelahiran sungsang
7.     presentasi bokong
8.     presentasi muka
9.    kelainan bayi letak lintang
4. Gejala
Gejala terjadinya Caput succedaneum antara lain:
1.    Udema di kepala
2.    Terasa lembut dan lunak pada perabaan
3.    Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah
4.    Udema melampaui tulang tengkorak
5.    Batas yang tidak jelas
6.    Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan
7.    Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan.(Dewi, 2010)

5. Patofisiologi Caput Succedaneum
Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan extravasa. Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. Umumnya moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir. Moulage ini umumnya jelas terlihat pada bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari. (Markum, 1991)
6. Komplikasi Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Komplikasi Caput Succedaneum antara lain:
1.    Infeksi
Infeksi pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala terluka. (kosim, 2003)
2.    Ikterus
Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi. (Kosim, 2003)
3.    Anemia
Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedanieum karena pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.

7. Penatalaksanaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Penatalaksanaan Caput Succedaneum antara lain:
1.    Perawatan bayi sama dengan  perawatan bayi normal.
2.    Pengawasan keadaan umum bayi.
3.    Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
4.    Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui dengan benar.
5.    Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada benjolan.
6.    Berikan konseling pada orang tua, tentang:
a.    Keadaan trauma yang dialami oleh bayi
b.    Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah sampai 3 minggu tanpa pengobatan.
c.    Perawatan bayi sehari-hari.
d.    Manfaat dan teknik pemberian ASI.
8. Perbedaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Perbedaan caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum
      Cephalhematoma
Muncul waktu lahir, mengecil setelah lahir.
 Muncul waktu lahir atau setelah lahir, dapat membesar sesudah lahir.
Lunak, tidak berfluktuasi.
Teraba fluktuasi.
Melewati batas sutura, teraba moulase.
Batas tidak melampaui sutura.
Bisa hilang dalam beberapa jam atau 2-4 hari
Hilang lama (beberapa minggu    atau bulan).
Berisi cairan getah bening
Berisi darah
Sumber : Kosim, 2003

Pendokumentasian (SOAP)
1. Pengkajian
Subyektif
  • Identitas : terjadi pada bayi baru lahir
  • Keluhan Utama : adanya benjolan di kepala
  • Riwayat pesalinan : partus lama, partus dengan tindakan (Vacum Ekstraksi)
Obyektif
- Pemeriksaan Fisik
  1. Pada perabaan kepala teraba benjolan yang teraba lembut dan lunak
  2. Benjolan terletak di luar periosteum hingga melampaui sutura
Assesment
  • Diagnosa : Caput Succedaneum
  • Masalah : Kecemasan orang tua
Planning
  • Tidak diperlukan terapi, rawat bayi seperti pada perawatan bayi normal
  • Lakukan Observasi TTV
  • Ciptakan suasana lingkungan yang menunjang untuk mencegah infeksi
  • Berikan ASI secara adekuat
  • Beri penyuluha pada ibu tentang : perawatan bayi sehari-hari, manfaat dan cara pemberian ASI, tidak memijat bagian kepala bayi, benjolan akan hilang dalam waktu beberapa hari
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Caput succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa atau kadang-kadang ekimotik dan difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah dilahirkan selama persalinan verteks. Edema pada caput succedaneum dapat hilang pada hari pertama, sehingga tidak diperlukan terapi. Tetapi jika terjadi ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi fototerapi untuk kecenderungan hiperbilirubin. Kadang-kadang caput succedaneum disertai dengan molding atau penumpangan tulang parietalis, tetapi tanda tersebut dapat hilang setelah satu minggu.
Saran
1.    Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar selalu memantau keadaan pada bayi.
2.    Diharapkan kepada bidan untuk benar-benar mengerti tentang penatalaksanaan pada setiap kelainan kepala yang mungkin terjadi pada neonatus.
3.    Diharapkan kepada setiap orang tua untuk melakukan perawatan bayinya secara rutin dirumah guna mencegah kemungkinan terjadinya infeksi dan iritasi.



DAFTAR PUSTAKA

http://mediabidan.blogspot.com/2009/02/asuhan-pada-bayi-dgn-caput-succedaneum.html