KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH POLA MINUM AIR MINERAL
TERHADAP PRESTASI
DI PROGRAM STUDI KEBIDANAN HARAPAN
KITA
TAHUN 2012
Disusun Oleh :
NURLAELA KURNIA RAHAYU
NIM : P 37324110067
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN HARAPAN
KITA
TAHUN 2012
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES JAKARTA III
JURUSAN
KEBIDANAN
PROGRAM
STUDI KEBIDANAN HARAPAN KITA
Nama
Peneliti : Nurlaela Kurnia
Rahayu
Judul :
Hubungan Pengaruh Pola Minum Air Mineral terhadap Prestasi
Jumlah Halaman : vi + 14
Jumlah tabel : 8
ABSTRAK
Pola minum air
mineral adalah hal yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Jika
seseorang kurang minum air mineral, akan terjadi banyak gangguan pada
kesehatannya, begitu pula pada prestasi. Pokok dalam penelitian ini adalah
bagaimana pola minum air mineral mempengaruhi prestasi mahasiswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola minum air mineral
dengan prestasi mahasiswa.
Penelitian ini bersifat deskriptif
pendekatan yang dilakukan adalah cross sectional dengan populasinya adalah Mahasiswi
Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita dengan jumlah sampel yaitu 20 orang. Data
yang didapat berupa data primer dengan menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisa univariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswi
yang mengonsumsi air mineral > 8 gelas sehari sebesar 35%, tidak mengonsumsi
air berasa sebesar 85%, responden yang
membawa air mineral dalam perkuliahan sebesar 85%, minum air mineral pada saat
stress dalam ujian 70%, tidak sakit pada bulan sebelumnya 40%, 90% responden
yang memiliki nilai IP > 3,00, dan mendapatkan prestasi sebesar 55%. Jadi
penelitian ini disimpulkan bahwa mahasiswi yang mendapat prestasi adalah mahasiswi
yang pola minum air mineral sesuai dengan kebutuhan.
Pustaka
: 8
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga
karya tulis kami yang berjudul “Pengaruh Pola Minum Air Mineral terhadap
Prestasi di Program Studi Kebidanan Harapan
Kita Tahun 2012” ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini kami buat
dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah untuk perayaan dies natalis
kampus kami tercinta, Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Maka
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya Kepada Yang Tehormat :
1.
Ibu Ns. Karningsih, S.Kep, MKM, selaku
pembimbing dan Ketua Program Studi Kebidanan Harapan Kita
2.
Orang tua dan saudara-saudara tercinta,
yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil dalam penyelesaian karya
tulis ilmiah ini.
3.
Teman-teman
Penulis
sangat menyadari bahwa Karya Tulis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari sempurna baik ditinjau dari segi materi maupun teknik penulisan. Oleh
karena itu penulis sangat mangharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari pembaca agar penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik dari masa
yang akan datang.
Akhir
kata penulis mengucapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan berguna
bagi penulis khususnya dan bagi mahasiswa-mahasiswi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta III serta pembaca pada umunya.
Jakarta, Maret
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air adalah sumber kehidupan, mengapa dikatakan
demikian? Karena kehidupan berawal dari air, begitulah kata Al-Qur’an,
Al-Kitab, Sang Budha, maupun para saintis. Tumbuhan, binatang dan manusia
sebagian besar terdiri dari air, dan kelangsungan hidupnya sangat tergantung
kepada air.
Manusia, sebagai mahluk
hidup penguasa bumi, organ-organ pembentuk jasadnya 80-90% merupakan air. Air itu sendiri memiliki fungsi
yaitu sebagai pelarut, pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh,
sebagai pelumas dan bantalan untuk sendi dan jaringan, sebagai media
transportasi, dan sebagai media pembuang limbah racun dalam tubuh. Anda bisa
membayangkan bagaimana jika tubuh kita kekurangan asupan air, terutama air
mineral.
Rasa haus pada setiap
orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.
Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 liter (8 - 10 gelas) per hari. Air
juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang
dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Tubuh akan
menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi
kebutuhan air tubuh tersebut, terutama ketika kita sedang berkonsentrasi
belajar. Ada bagian organ tubuh kita yang memiliki kadar air diatas 80%. Dua
komponen tersebut adalah otak dan darah. Otak mengandung komponen air sebanyak
90%, sementara darah mengandung komponen air sebanyak 95%. Sehingga
mengkonsumsi cukup air mineral sangat dibutuhkan dalam konsentrasi belajar terutama
untuk para pelajar.
Untuk
itu, Karya Tulis Ilmiah yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan
tentang peran dan pentingnya pengkonsumsian air mineral dalam prestasi belajar
mahasiswa dengan berdasarkan studi literature dari berbagai sumber dan hasil
kuisioner dari para responden terkait.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Berapa kebutuhan air mineral di dalam tubuh ?
2.
Bagaimana hubungan antar pola konsumsi air mineral terhadap
prestasi ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui
sampai sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang fungsi dan manfaat air mineral
bagi tubuh.
2.
Mengetahui
berapa banyak air mineral yang dikonsumsi oleh mahasiswa.
3.
Mengetahui
adanya pengaruh pengonsumsian air mineral terhadap prestasi yang diraih.
1.4 Kegunaan
Penelitian
Untuk membuka wawasan yang lebih luas tentang manfaat,
fungsi, dan peran serta dari pengonsumsian air mineral bagi manusia dan
mengaplikasikannya dengan mengonsumsi air mineral yang cukup sesuai anjuran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Mineral
Air mineral (disebut
juga air galian) adalah air yang mengandung mineral atau bahan-bahan larut lain
yang mengubah rasa atau memberi nilai-nilai terapi. Banyak kandungan garam,
sulfur dan gas-gas yang larut di dalam air ini. Air mineral biasanya masih
memiliki buih. Air mineral berasal dari mata air yang bersumber di alam. Air
mineral dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan air putih. (Sumber:
www.wikipedia.org)
2.2 Kebutuhan Air dalam Tubuh
Tubuh kita terdiri dari sebagian besar air. Berdasarkan
fakta yang didapat : (Marianto 2011)
þ
Otak mengandung 74%
air
þ
Darah mengandung 92%
air,
þ
ginjal 82%,
þ
otot 75% air,
þ
tulang 22%.
Kebutuhan pemasukan akan
air mineral setiap hari sangatlah perlu diperhatikan. Karena ginjal yang hanya
sebesar kepalan kita memiliki fungsi luar biasa dalam mengendalikan fungsi
organ tubuh. Pada prinsipnya adalah jumlah air yang masuk harus sama dengan
jumlah air yang keluar.
Air dikeluarkan tubuh
melalui air seni dan keringat dan kotoran.
Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari.
Apabila jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, maka kandungan air adalah sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.(Marianto 2011)
Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari.
Apabila jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, maka kandungan air adalah sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.(Marianto 2011)
Gambar 2.3. Air dalam Tubuh
Air
yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter,
tergantung suhu udara sekitar dan faktor-faktor pengeluaran air lainnya seperti
melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam
napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas
berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.
Kondisi
tubuh akan menurun apabila kadar air dalam tubuh menurun, apalagi apabila tidak
dengan segera memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Seorang Dokter Ahli penyakit
Jantung, dari AS, mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa
dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Apabila
beraktivitas banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh, Dr
James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih
banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan
saja akan otomatis akan banyak juga kebutuhan akan air yang dibutuhkan oleh
tubuh. Pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus.
Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan
sehat!. ( Tambunan, 2009)
2.3 Pengertian Prestasi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang
telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa
prestasi adalah penilaianpendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Sedangkan menurut W.S Winkel, prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha
yang telah dilakukan. (Reno, 2012)
2.4 Hubungan Pola Minum Air Mineral terhadap
Prestasi
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, Pola diartikan sebagai suatu metode, cara kerja atau usaha untuk
melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola minum air mineral
suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan minum air mineral secara tepat
sesuai kebutuhan.
Di Indonesia sendiri,
dalam pedoman umum gizi seimbang yang dikeluarkan oleh DepKes dianjurkan supaya
kita mengonsumsi air minum minimal 2 liter atau 8 gelas sehari untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan menjaga kesehatan.
Anggota Perhimpunan Dokter
Gizi Medik Indonesia Jakarta Raya (PDMI Jaya) Dr. Saptawati Bardosono MSc. Menyatakan,
air bagi tubuh adalah salah satu zat gizi esensial. Menurut Saptawati, tubuh
tidak mampu memproduksi air yang diperlukan secara internal sehingga perlu
didukung asupan dari luar tubuh. Salah satu caranya adalah mengonsumsi air dari
minuman dan makanan. Otak dapat berfungsi dengan baik jika cukup kandungan air.
Otak butuh kandungan
cairan yang cukup. Hal itu diperlukan demi kelancaran kerja otak secara
maskimal. Jika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, metabolisme tubuh akan
mengalami gangguan dan memperngaruhi daya kerja otak.
Dimana bagian otak ini
sangat berperan dalam menyerap ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, meningkatnya
fungsi kognitif dari otak berarti meningkatkan kepandaian.
Sebaliknya, konsumsi air mineral
yang sedikit bisa menyebabkan seseorang menjadi tidak konsentrasi, gampang
lupa, atau bahkan telmi (telat mikir). Parahnya lagi, orang yang
mengalami hal ini tidak menyadari kalau kondisi tersebut disebabkan karena
asupan air mineral yang sedikit ke tubuhnya. (Fauzi, 2011)
Dengan pola minum air
mineral yang teratur dan sesuai kebutuhan, dapat meningkatkan kecerdasan dan
dapat memperoleh prestasi. Karena dengan air mineral yang cukup, otak dapat
mengoptimalisasikan fungsinya dengan baik. (Surtono, 2008)
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penilitian yang dilakukan untuk
penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu dengan cara penyebaran angket kepada 20 mahasiswi
Kebidanan Harapan Kita. Pengisian angket dilakukan melalui pengisian pertanyaan
yang diajukan.
Responden yang terpilih adalah responden
yang memenuhi syarat, antara lain: berstatus sebagai mahasiswa. Pemilihan
responden dilakukan secara acak dengan pembatasan jumlah. Meskipun demikian,
penyebarannya tetap merata, meliputi : tingkat 1 dan tingkat 2. Angket terdiri
dari 8 pertanyaan, dimana berisi 6 pertanyaan tertutup dan 2 pertanyaan
terbuka. Dalam angket ini, penulis ingin mengetahui sejauh manakah
mahasiswi-mahasiswi Kebidanan Harapan Kita dalam mengonsumsi air mineral.
3.2 Analisis Data
Tabel sesuai dengan variabel yang
diteliti dan dihitung dengan presentase dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan
: F : Rataan hitung dalam %
X
: Jumlah yang didapat
N
: Jumlah sample
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tentang Pola Minum
Air Mineral terhadap Prestasi yang telah dilakukan pada 20 orang mahasiswi di
Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita didapatkan
data sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi menurut
konsumsi air mineral dalam sehari mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan
Kita 2012
Konsumsi air mineral dalam sehari
|
Frekuensi
|
%
|
< 8 gelas
|
4
|
20
|
8 gelas
|
7
|
35
|
> 8 gelas
|
9
|
45
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.1. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang mengonsumsi air mineral > 8 gelas yaitu 9 mahasiswi (45%). Mahasiswi
yang mengonsumsi air mineral 8 gelas yaitu 7 mahasiswi (35%), sedangkan mahasiswi
yang mengonsumsi air mineral 8 gelas yaitu 4 mahasiswi (20%).
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi
banyaknya konsumsi minuman air berasa dalam sehari mahasiswi Jurusan Kebidanan
Prodi Harapan Kita 2012
Konsumsi air berasa dalam sehari
|
Frekuensi
|
%
|
1 gelas/ tidak pernah
|
17
|
85
|
2 gelas
|
2
|
10
|
>2 gelas
|
1
|
5
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.2. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang tidak pernah mengonsumsi / 1 gelas air berasa dalam sehari yaitu 17 mahasiswi (85%). Reseponden yang
mengonsumsi air berasa 2 gelas dalam sehari yaitu 2 mahasiswi (10%). Sedangkan Mahasiswi
yang mengonsumsi air barasa >2 gelas dalam sehari yaitu 1 mahasiswi (5%).
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi memilih
antara minum air mineral atau air berasa mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi
Harapan Kita 2012
Pilihan
|
Frekuensi
|
%
|
Air mineral
|
17
|
85
|
Air berasa
|
3
|
15
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.3. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang lebih memilih air mineral dibandingkan air berasa yaitu 17 mahasiswi
(85%). Sedangkan Mahasiswi yang lebih memilih air berasa yaitu 3 mahasiswi
(15%).
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi menurut mahasiswi
yang membawa air minum dalam perkuliahan dengan yang tidak membawa di Jurusan
Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Pilihan
|
Frekuensi
|
%
|
Ya
|
11
|
55
|
Tidak
|
9
|
45
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.4. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang membawa air minum dalam perkuliahan yaitu 11 mahasiswi (55%). Sedangkan, reseponden
yang tidak membawa air minum dalam perkuliahan yaitu 9 mahasiswi (45%).
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi menurut
minuman yang diminum mahasiswi yang stress saat ujian di Jurusan Kebidanan
Prodi Harapan Kita 2012
Minuman yang diminum
|
Frekuensi
|
%
|
Air mineral
|
14
|
70
|
Air berasa
|
6
|
30
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.5. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang meminum air mineral saat stress dalam ujian yaitu 14 mahasiswi (70%).
Sedangkan Mahasiswi yang meminum air barasa saat stress dalam ujian yaitu 6 mahasiswi
(30%).
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi menurut
freksuensi sakit yang diderita mahasiswi saat bulan sebelumnya.di Jurusan
Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Frekuensi sakit
|
Frekuensi
|
%
|
≤2 kali
|
9
|
45
|
> 2 kali
|
3
|
15
|
Tidak pernah
|
8
|
40
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.6. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang frekuensi sakit saat bulan sebelumnya ≤ 2 kali yaitu 9 mahasiswi (45%).
Reseponden yang frekuensi sakit saat bulan sebelumnya > 2 kali yaitu 3 mahasiswi
(15%). Sedangkan Mahasiswi yang tidak pernah sakit yaitu 8 mahasiswi (40%).
Tabel 4. 7 Distribusi frekuensi menurut nilai Indeks
Prestasi (IP) semester lalu mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Nilai IP
|
Frekuensi
|
%
|
≤3,00
|
2
|
10
|
>3,00
|
18
|
90
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.7. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang memiliki nilai Indeks Prestasi (IP) > 3,00 pada semester sebelumnya
yaitu 18 mahasiswi (90%). Sedangkan Mahasiswi yang memiliki nilai Indeks
Pretasi (IP) ≤ 3,00 yaitu 2 mahasiswi (10%).
Tabel 4.8. Distribusi frekuensi menurut Prestasi yang diraih oleh mahasiswi
Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Prestasi yang diraih
|
Frekuensi
|
%
|
Ada prestasi
|
11
|
55
|
Tidak ada prestasi
|
9
|
45
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Analis
Data dari tabel 4.8. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi
yang mempunyai prestasi yaitu 11 mahasiswi (55%). Sedangkan Mahasiswi yang tidak
mempunyai prestasi yaitu 9 mahasiswi (45%).
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Seperti yang diuraikan diatas beberapa komponen yang ditanyakan dalam kuesioner/angket. Berdasarkan hasil yang didapat, mahasiswi yang mengonsumsi air mineral sebanyak >8 gelas yaitu 45% , hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi telah memenuhi kebutuhan konsumsi air mineral untuk tubuhnya yaitu sekitar 8 gelas atau 2 liter dalam sehari. Dalam pengamatan dapat dilihat bahwa 85% mahasiswi lebih memilih air mineral dibandingkan minuman air berasa. Hal tersebut diaplikasikan pada saat perkuliahan berlangsung, 85% mahasiswi memilih membawa air mineral untuk memenuhi kebutuhan asupan air untuk tubuhnya. Dan dalam menghadapi ujian, 70% mahasiswi yang stres lebih memilih minum air mineral dibandingkan minum air berasa.
Dengan mengonsumsi air mineral 8 gelas atau 2 liter sehari, metabolisme didalam tubuhpun menjadi lancar sehingga tidak mudah sakit. Sebanyak 45% mahasiswi yang frekuensi sakitnya ≤1 kali dan 40% mahasiswi yang tidak sakit pada bulan sebelumnya.
Dari 20 orang mahasiswi, ada 90% mahasiswi yang memiliki nilai IP > 3,00 dan 10% mahasiswi yang memiliki nilai IP ≤ 3,00. Sedangkan yang pernah mendapatkan prestasi sebesar 55% dan yang tidak pernah mendapatkan pretasi 45%.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari
penelitian yang telah peneliti lakukan didapat kesimpulan bahwa pengonsumsian
air mineral bagi mahasiswa sangat berpengaruh besar terhadap prestasi yang diraih. Berdasarkan
hasil yang didapat, mahasiswi yang mengonsumsi air mineral sebanyak >8 gelas
yaitu 45%, ada
90% mahasiswi yang memiliki nilai IP > 3,00, dan yang pernah mendapatkan
prestasi sebesar 55%.
Otak butuh kandungan
cairan yang cukup. Hal itu diperlukan demi kelancaran kerja otak secara maksimal.
Jika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, metabolisme tubuh akan mengalami
gangguan dan mempengaruhi daya kerja otak. Dimana bagian otak ini sangat
berperan dalam menyerap ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, meningkatnya fungsi
kognitif dari otak berarti meningkatkan kepandaian.
Sel-sel otak adalah organ
yang paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen. Terhalangnya aliran darah
ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
Maka dari itu, mengonsumsi
air mineral sesuai kebutuhan yaitu 8 gelas atau 2 liter sehari penting
dilakukan, karena dapat membantu meningkatkan produktifitas otak. Dengan
produktifitas otak meningkat, penyerapan ilmu pengetahuan akan lebih mudah
sehingga prestasi akan mudah diraih.
5.2 Saran
Setelah
dilakukan penelitian ini, peneliti dapat membuktikan bahwa banyaknya
pengonsumsian air mineral sangat berpengaruh terhadap daya kerja otak dalam
belajar. Dan peneliti menginginkan agar pihak yang telah membaca penelitian ini
lebih sadar dan peduli akan pentingnya pengonsumsian air mineral bagi tubuh.
Bagi
mahasiswa yang membacanya tentunya dapat lebih mengerti dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari agar proses belajar lebih baik. Bagi masyarakat
agar lebih sadar dan peduli terhadap diri sendiri untuk tidak lupa atau malas
dalam mengonsumsi air mineral demi terjaganya kesehatan organ-organ dalam
tubuh, dan bagi para peneliti yang membacanya agar dapat dijadikan acuan dalam
penelitian selanjutnya.
setuju sekali. karena itu ganti air minum putih yang biasa2 saja dengan air beyond water: hemat dan sehat. info lebih lanjut hub: bangun sutoto di 085702394150. :)
BalasHapuska karya tulisnya bagus... boleh minta daftar pustakanya ga ka? mau cari buku tentang air dan manfaatnya bagi kecerdasan ka. terimakasih.
BalasHapusBilang aja mau copas
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasyallah terimaksh telah membantu🙏 jazakumullah
BalasHapus