Halaman

Senin, 26 Maret 2012

Materi Caput Succedaneum

BAB II
PEMBAHASAN
  1.  Pengertian
Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5 hari. (Sarwono, 2002).
Kejadian Caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada persalinan dengan tindakan vakum ekstraksi. (Saifuddin, 2001).
Caput succedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang dilaporkan. (Sarwono, 2002).
Caput succedaneum adalah benjolan yang membulat disebabkan kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang akan menghilang dalam waktu satu dua hari.

2. Penyebab
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vaccum ektrasi.

3. Faktor predisposisi :
Faktor predisposisi terjadinya Caput succedaneum antara lain:
1.    Makrosomia
2.    disproporsi sefalopelvik
3.    Distosia
4.     persalinan lama
5.    persalinan yang diakhiri dengan alat (ekstraksi vakum dan forceps)
6.    kelahiran sungsang
7.     presentasi bokong
8.     presentasi muka
9.    kelainan bayi letak lintang
4. Gejala
Gejala terjadinya Caput succedaneum antara lain:
1.    Udema di kepala
2.    Terasa lembut dan lunak pada perabaan
3.    Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah
4.    Udema melampaui tulang tengkorak
5.    Batas yang tidak jelas
6.    Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan
7.    Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan.(Dewi, 2010)

5. Patofisiologi Caput Succedaneum
Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan extravasa. Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. Umumnya moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir. Moulage ini umumnya jelas terlihat pada bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari. (Markum, 1991)
6. Komplikasi Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Komplikasi Caput Succedaneum antara lain:
1.    Infeksi
Infeksi pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala terluka. (kosim, 2003)
2.    Ikterus
Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi. (Kosim, 2003)
3.    Anemia
Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedanieum karena pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.

7. Penatalaksanaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Penatalaksanaan Caput Succedaneum antara lain:
1.    Perawatan bayi sama dengan  perawatan bayi normal.
2.    Pengawasan keadaan umum bayi.
3.    Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
4.    Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui dengan benar.
5.    Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada benjolan.
6.    Berikan konseling pada orang tua, tentang:
a.    Keadaan trauma yang dialami oleh bayi
b.    Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah sampai 3 minggu tanpa pengobatan.
c.    Perawatan bayi sehari-hari.
d.    Manfaat dan teknik pemberian ASI.
8. Perbedaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Perbedaan caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum
      Cephalhematoma
Muncul waktu lahir, mengecil setelah lahir.
 Muncul waktu lahir atau setelah lahir, dapat membesar sesudah lahir.
Lunak, tidak berfluktuasi.
Teraba fluktuasi.
Melewati batas sutura, teraba moulase.
Batas tidak melampaui sutura.
Bisa hilang dalam beberapa jam atau 2-4 hari
Hilang lama (beberapa minggu    atau bulan).
Berisi cairan getah bening
Berisi darah
Sumber : Kosim, 2003

Pendokumentasian (SOAP)
1. Pengkajian
Subyektif
  • Identitas : terjadi pada bayi baru lahir
  • Keluhan Utama : adanya benjolan di kepala
  • Riwayat pesalinan : partus lama, partus dengan tindakan (Vacum Ekstraksi)
Obyektif
- Pemeriksaan Fisik
  1. Pada perabaan kepala teraba benjolan yang teraba lembut dan lunak
  2. Benjolan terletak di luar periosteum hingga melampaui sutura
Assesment
  • Diagnosa : Caput Succedaneum
  • Masalah : Kecemasan orang tua
Planning
  • Tidak diperlukan terapi, rawat bayi seperti pada perawatan bayi normal
  • Lakukan Observasi TTV
  • Ciptakan suasana lingkungan yang menunjang untuk mencegah infeksi
  • Berikan ASI secara adekuat
  • Beri penyuluha pada ibu tentang : perawatan bayi sehari-hari, manfaat dan cara pemberian ASI, tidak memijat bagian kepala bayi, benjolan akan hilang dalam waktu beberapa hari
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Caput succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa atau kadang-kadang ekimotik dan difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah dilahirkan selama persalinan verteks. Edema pada caput succedaneum dapat hilang pada hari pertama, sehingga tidak diperlukan terapi. Tetapi jika terjadi ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi fototerapi untuk kecenderungan hiperbilirubin. Kadang-kadang caput succedaneum disertai dengan molding atau penumpangan tulang parietalis, tetapi tanda tersebut dapat hilang setelah satu minggu.
Saran
1.    Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar selalu memantau keadaan pada bayi.
2.    Diharapkan kepada bidan untuk benar-benar mengerti tentang penatalaksanaan pada setiap kelainan kepala yang mungkin terjadi pada neonatus.
3.    Diharapkan kepada setiap orang tua untuk melakukan perawatan bayinya secara rutin dirumah guna mencegah kemungkinan terjadinya infeksi dan iritasi.



DAFTAR PUSTAKA

http://mediabidan.blogspot.com/2009/02/asuhan-pada-bayi-dgn-caput-succedaneum.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar