BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian
Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi
kepala, sesuai dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut
terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput
succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah
2-5 hari. (Sarwono, 2002).
Kejadian Caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan
pada kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada
persalinan dengan tindakan vakum ekstraksi. (Saifuddin, 2001).
Caput succedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari
tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini
dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4
hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang
dilaporkan. (Sarwono, 2002).
Caput succedaneum adalah benjolan yang membulat disebabkan
kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang akan
menghilang dalam waktu satu dua hari.
2. Penyebab
Caput
succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat
memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe
yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan
ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vaccum ektrasi.
3. Faktor predisposisi :
Faktor predisposisi terjadinya Caput succedaneum antara
lain:
1. Makrosomia
2. disproporsi sefalopelvik
3. Distosia
4. persalinan lama
5. persalinan yang diakhiri dengan alat
(ekstraksi vakum dan forceps)
6. kelahiran sungsang
7. presentasi bokong
8. presentasi muka
9. kelainan bayi letak lintang
4. Gejala
Gejala terjadinya Caput succedaneum antara lain:
1. Udema di kepala
2. Terasa lembut dan lunak pada perabaan
3. Benjolan berisi serum dan kadang
bercampur dengan darah
4. Udema melampaui tulang tengkorak
5. Batas yang tidak jelas
6. Permukaan kulit pada benjolan berwarna
ungu atau kemerahan
7. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3
minggu tanpa pengobatan.(Dewi, 2010)
5.
Patofisiologi Caput Succedaneum
Kelainan
ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir
sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran
cairan tubuh ke jaringan extravasa. Benjolan caput ini berisi cairan serum dan
sering bercampur dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat
bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran
sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat
melalui jalan lahir. Umumnya moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan
terlihat segera setelah bayi lahir. Moulage ini umumnya jelas terlihat pada
bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari. (Markum,
1991)
6.
Komplikasi Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Komplikasi
Caput Succedaneum antara lain:
1.
Infeksi
Infeksi
pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala terluka. (kosim, 2003)
2.
Ikterus
Pada
bayi yang terkena caput succedanieum dapat menyebabkan ikterus karena
inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi.
(Kosim, 2003)
3.
Anemia
Anemia
bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedanieum karena pada benjolan
terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.
7.
Penatalaksanaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Penatalaksanaan
Caput Succedaneum antara lain:
1.
Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal.
2.
Pengawasan keadaan umum bayi.
3.
Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
4.
Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui
dengan benar.
5.
Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada
benjolan.
6.
Berikan konseling pada orang tua, tentang:
a.
Keadaan trauma yang dialami oleh bayi
b.
Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah sampai 3
minggu tanpa pengobatan.
c.
Perawatan bayi sehari-hari.
d.
Manfaat dan teknik pemberian ASI.
8.
Perbedaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
Perbedaan
caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum
|
Cephalhematoma
|
Muncul
waktu lahir, mengecil setelah lahir.
|
Muncul waktu lahir atau setelah lahir, dapat
membesar sesudah lahir.
|
Lunak,
tidak berfluktuasi.
|
Teraba fluktuasi.
|
Melewati
batas sutura, teraba moulase.
|
Batas tidak melampaui sutura.
|
Bisa
hilang dalam beberapa jam atau 2-4 hari
|
Hilang lama (beberapa minggu atau bulan).
|
Berisi
cairan getah bening
|
Berisi darah
|
Sumber
: Kosim, 2003
Pendokumentasian
(SOAP)
1.
Pengkajian
Subyektif
- Identitas : terjadi pada bayi baru lahir
- Keluhan Utama : adanya benjolan di kepala
- Riwayat pesalinan : partus lama, partus dengan tindakan (Vacum Ekstraksi)
Obyektif
-
Pemeriksaan Fisik
- Pada perabaan kepala teraba benjolan yang teraba lembut dan lunak
- Benjolan terletak di luar periosteum hingga melampaui sutura
Assesment
- Diagnosa : Caput Succedaneum
- Masalah : Kecemasan orang tua
Planning
- Tidak diperlukan terapi, rawat bayi seperti pada perawatan bayi normal
- Lakukan Observasi TTV
- Ciptakan suasana lingkungan yang menunjang untuk mencegah infeksi
- Berikan ASI secara adekuat
- Beri penyuluha pada ibu tentang : perawatan bayi sehari-hari, manfaat dan cara pemberian ASI, tidak memijat bagian kepala bayi, benjolan akan hilang dalam waktu beberapa hari
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Caput
succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa atau kadang-kadang ekimotik dan
difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah
dilahirkan selama persalinan verteks. Edema pada caput succedaneum dapat hilang
pada hari pertama, sehingga tidak diperlukan terapi. Tetapi jika terjadi
ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi fototerapi untuk kecenderungan
hiperbilirubin. Kadang-kadang caput succedaneum disertai dengan molding
atau penumpangan tulang parietalis, tetapi tanda tersebut dapat hilang setelah
satu minggu.
Saran
1.
Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar selalu memantau keadaan
pada bayi.
2.
Diharapkan kepada bidan untuk benar-benar mengerti tentang penatalaksanaan pada
setiap kelainan kepala yang mungkin terjadi pada neonatus.
3.
Diharapkan kepada setiap orang tua untuk melakukan perawatan bayinya secara
rutin dirumah guna mencegah kemungkinan terjadinya infeksi dan iritasi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://mediabidan.blogspot.com/2009/02/asuhan-pada-bayi-dgn-caput-succedaneum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar